Konsep Derajat Keasaman (pH)
Konsep Derajat Keasaman (pH) – Berikut Konsep Derajat Keasaman (pH), setelah sebelumnya dijelaskan materi kimia tentang Tetapan Kesetimbangan Air. Dari uraian tetapan kesetimbangan air dapat disimpulkan bahwa besarnya [H+] dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan.
Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910, seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+. Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan ditulis:
Sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah:
Kw = [H+] [OH–]
– log Kw = –log [H+] + (–log [OH–])
Pada suhu 25 ºC, pKw = pH + pOH = 14.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
- Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.
- Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.
- Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.
Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan karena bilangan dasar logaritma adalah 10, maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan ion H+ sebesar 10n.
Perhatikan contoh di bawah ini:
Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, maka pH = – log 0,01 = 2
Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M (10 kali lebih kecil)
maka pH = – log 0,001
= 3 (naik 1 satuan)
Jadi dapat disimpulkan
- Makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH
- Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH = 2.
Sekian materi kimia mengenai Konsep Derajat Keasaman (pH), semoga bermanfaat bagi kita semua.
Baca juga: