Dampak Pembakaran Minyak Bumi dalam Penjelasan Kimia
Dampak Pembakaran Minyak Bumi - Dalam ulasan materi kimia berikut akan dibagikan penjelasan mengenai dampak pembakaran minyak bumi. Pembakaran bahan bakar minyak dapat berlangsung dua cara yaitu pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna. Tetapi gas CO2 yang dihasilkan dapat menyebabkan terjadinya green house effect (efek rumah kaca).
Dampak Pembakaran Minyak Bumi
Untuk dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi akan digolongkan menjadi dua yakni dampak dari pembakaran sempurna dan dampak dari pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna.
1. Dampak Pembakaran Tak Sempurna
Reaksi pembakaran sempurna:
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
Gas CO2 merupakan gas tak berwarna, tak berbau, mudah larut dalam air, meneruskan sinar matahari gelombang pendek tapi menahan pantulan energi matahari gelombang panjang (sinar inframerah). Jika jumlahnya melebihi ambang batas (lebih dari 330 bpj), maka akan menyebabkan sesak napas dan membentuk “selubung” di atmosfer. Gas CO2 mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang panjang sehingga panas tidak dapat dilepaskan ke ruang angkasa.
Peristiwa terjebaknya sinar matahari oleh gas CO2 inilah yang disebut efek rumah kaca. Akibatnya suhu bumi menjadi naik atau lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Coba bayangkan jika suhu di seluruh permukaan bumi ini naik, apa yang terjadi? Bukankah es di kedua kutub bumi akan mencair? Dapatkan kamu membayangkan apa dampak selanjutnya?
Baca Juga:
- Fraksi Minyak Bumi dalam Penjelasan Kimia.
- Teori Atom Rutherford Lengkap Kelebihan dan Kelemahannya.
2. Dampak Pembakaran Tak Sempurna
Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar minyak akan menghasilkan jelaga yang dapat mengotori alat-alat seperti perkakas rumah tangga, mesin, knalpot, dan lain-lain. Sehingga mempercepat kerusakan pada alat-alat tersebut. Selain itu juga menghasilkan gas CO yang dapat menyebabkan keracunan.
Reaksi pembakaran tak sempurna:
2 CH4(g) + 3 O2(g) → 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi
Gas CO merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan sukar larut dalam air. Gas CO mempunyai daya ikat yang lebih tinggi dibanding gas oksigen terhadap hemoglobin, sehingga jika terhirup manusia menyebabkan dalam darah lebih banyak mengandung CO daripada oksigen. Gejala yang timbul jika keracunan gas CO adalah sesak napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan suplai oksigen, akibatnya badan lemas, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Reaksi:
CO(g) + Hb(aq) → HbCO(aq)
Pembakaran bahan bakar minyak juga dapat menghasilkan zat polutan lain seperti: oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu. Gas-gas tersebut jika masuk di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Gas SO2 merupakan gas tak berwarna tetapi berbau sangat menyengat dan larut dalam air. Gas CO2 dapat menyesakkan napas, memedihkan mata, dan mematikan daun karena merupakan racun bagi klorofil. Gas SO2 dan SO3 di udara lembap dapat bereaksi dengan uap air membentuk asam.
Reaksinya:
SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)
Bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
Reaksinya:
2 SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g)
SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Asam sulfat di udara lembap mudah larut dalam air hujan sehingga air hujan bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan dan hewan yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan NO2 juga dapat menyebabkan hujan asam. Gas NO merupakan gas yang tak berwarna tetapi beracun. Gas NO dapat bereaksi dengan O2 menghasilkan gas NO2.
Reaksinya:
2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)
Gas NO2 berwarna merah cokelat, berbau menyengat, mudah larut dalam air, dan beracun. Gas NO2 dapat menyebabkan kanker karena bersifat karsinogenik. Gas-gas tersebut juga mempunyai potensi menjadi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Gas NO dan NO2 juga menjadi katalis pada penguraian ozon di stratosfer.
Energi Alternatif Pengganti Minyak Bumi [Dampak Pembakaran Minyak Bumi]
Mengingat dampak yang ditimbulkan dan terbatasnya sumber tambang minyak di dunia ini, maka mulai sekarang dicari energi alternatif lain seperti:
- Licol /batu bara yang dibersihkan.
- Biodiesel dari minyak jarak.
- Biodiesel (etanol dari tebu, minyak jagung, minyak kelapa sawit).
- Biogas dari kompos/kotoran hewan.
- Tenaga nuklir.
- Tenaga panas bumi /geothermal.
- Tenaga air terjun.
- Tenaga gelombang air laut.
- Tenaga angin.
- Tenaga surya.
Demikian penjelasan mengenai Dampak Pembakaran Minyak Bumi yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga penjelasan tersebut di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan sahabat serta memberikan berkah bagi kita semua. Namun dari itu kami mengharapkan saran dari sahabat jika ada kekeliruan dari penjelasan di atas, terima kasih.
[Dampak Pembakaran Minyak Bumi dalam RumusKimia.net]