Tata Nama Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
Tata Nama Senyawa - Dahulu zat kimia diberi nama sesuai dengan nama penemunya, nama tempat, nama zat asal, sifat zat, dan lain-lain. Dengan semakin bertambahnya jumlah zat yang ditemukan baik alami ataupun buatan, maka perlu adanya tata nama yang dapat memudahkan penyebutan nama suatu zat. IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry) merupakan badan internasional yang membuat tata nama zat kimia yang ada di dunia ini. Akan tetapi, untuk kepentingan tertentu nama zat yang sudah lazim (nama trivial) sering digunakan karena telah diketahui khalayak. Contohnya nama asam cuka lebih dikenal dibanding asam asetat atau asam etanoat.
Tata Nama Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
Untuk memudahkan penamaan, senyawa dikelompokkan menjadi 2 yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa anorganik dibagi dua yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. Senyawa biner adalah senyawa yang mengandung dua jenis unsur, sedangkan senyawa poliatomik terdiri atas lebih dari 2 jenis unsur. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan materinya khusus sahabat RumusKimia.net:
1. Tata nama senyawa organik
Jumlah senyawa organik sangat banyak dan tata nama senyawa organik lebih kompleks karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur dan gugus fungsinya. Di sini hanya dibahas tata nama senyawa organik yang sederhana saja, karena senyawa organik secara khusus akan dibahas pada materi Hidrokarbon dan Senyawa Karbon.
Tabel contoh-contoh senyawa organik yang sederhana
2. Tata nama senyawa anorganik
a. Tata nama senyawa anorganik biner
Senyawa biner ada 2 macam, yaitu terdiri atas atom:
- logam dan nonlogam;
- nonlogam dan nonlogam.
Tabel contoh-contoh tata nama senyawa biner dari logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
NaCl
|
Natrium klorida
|
Mg3N2
|
Magnesium nitrida
|
CaO
|
Kalsium oksida
|
Al2S3
|
Aluminium sulfida
|
ZnCl2
|
Seng klorida
|
Akan tetapi jika atom logam yang bertindak sebagai kation mempunyai lebih dari satu muatan/bilangan oksidasi, maka nama senyawa diberikan dengan menyebut nama logam + (bilangan oksidasi logam) + anionnya (nonlogam) dengan akhiran -ida.
Tabel contoh-contoh tata nama senyawa biner dari logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
FeO
|
Besi(II)oksida
|
Cu2O
|
Tembaga(I)oksida
|
FeCl3
|
Besi(III)klorida
|
PbI2
|
Timbal(II)iodida
|
CuO
|
Tembaga(II)oksida
|
Pb
|
Timbal(IV)oksida
|
Jika senyawa biner terdiri atas atom unsur nonlogam dan nonlogam, maka penamaan dimulai dari nonlogam pertama diikuti nonlogam kedua dengan diberi akhiran -ida.
Tabel contoh-contoh tata nama senyawa biner (nonlogam-nonlogam)
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
HCl
|
Hidrogen klorida
|
CIF
|
Klorin fluorida
|
HBr
|
Hidrogen bromida
|
IBr
|
Iodin bromida
|
Jika 2 jenis nonlogam dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka digunakan awalan Yunani.
- 1 = mono
- 2 = di
- 3 = tri
- 4 = tetra
- 5 = penta
- 6 = heksa
- 7 = hepta
- 8 = okta
- 9 = nona
- 10 = deka
Tabel contoh-contoh tata nama senyawa biner dari unsur yang dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
CO
|
Karbon monoksida
|
C
|
Karbon dioksida
|
NO
|
Nitrogen monoksida
|
N
|
Nitrogen dioksida
|
N2O
|
Dinitrogen monoksida
|
N2O5
|
Dinitrogen pentaoksida
|
PCl3
|
Fosfor triklorida
|
P
|
Difosfor pentaoksida
|
Senyawa yang memiliki nama umum boleh tidak menggunakan tata nama menurut IUPAC.
Tabel contoh-contoh senyawa yang mempunyai nama umum.
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
H2O
|
Air
|
NH3
|
Amonia
|
CO2
|
Es kering/dry ice
|
NaCl
|
Garam dapur
|
CaO
|
Kapur tohor
|
CaC
|
Marmer/batu kapur
|
Ca(OH)2
|
Kapur tulis
|
NaHC
|
Soda kue
|
CaSO4 . 2H2O
|
Gips
|
Ca(ClO)2
|
Kaporit
|
MgS
|
Garam Inggris
|
Mg(OH)2
|
Susu magnesia
|
CuSO4 . 5H2O
|
Terusi
|
b. Tata nama senyawa anorganik poliatomik
Senyawa anorganik poliatomik pada umumnya merupakan senyawa ion yang terbentuk dari kation monoatomik dengan anion poliatomik atau kation poliatomik dengan anion monoatomik/poliatomik. Penamaan dimulai dengan menyebut kation diikuti anionnya.
Tabel contoh-contoh senyawa poliatomik.
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
Na2CO3
|
Natrium karbonat
|
Al(NO3)3
|
Aluminium nitrat
|
KMn
|
Kalium permanganat
|
MgS
|
Magnesium sulfat
|
Li3P
|
Litium fosfat
|
NH4Cl
|
Amonium klorida
|
NH4OH
|
Amonium hidroksida
|
NH4CN
|
Amonium sianida
|
(NH4)
|
Amonium sulfat
|
Senyawa asam dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang dalam air melepas ion H+. Contohnya HCl, H2S
Tabel contoh-contoh senyawa poliatomik
Rumus kimia
|
Nama senyawa
|
HCl
|
Asam klorida
|
HNO3
|
Asam nitrat
|
H2S
|
Asam sulfat
|
H3PO4
|
Asam fosfat
|
Itulah tata nama senyawa organik dan anorganik yang dapat kami bagikan penjelasannya pada kesempatan kali ini. Semoga ulasan di atas dapat dengan mudah dimengerti dan memberikan manfaat bagi kita semua. Namun tetap kami berharap saran jika penjelasan di atas terdapat kekeliruan, karena sebagai manusia biasa penulis juga tidak luput dari kehilafan.
Baca juga: Hukum Proust.
Pustaka:
[Tata Nama Senyawa Organik dan Anorganik dalam Rumus Kimia]
[Materi Kimia Tingkatan SMA/MA Sederajat]